Maret 11, 2010

Belajar Dari Nilai Victoria

Posted in Uncategorized pada 7:39 am oleh lazuardibirru

Masyarakat Indonesia seringkali mendengungkan penambahan jam belajar untuk pelajaran agama di sekolah-sekolah milik pemerintah. Mereka beralasan bahwa meningkatnya tindak kriminal di kalangan pelajar karena kurangnya muatan etika yang mereka terima dari sekolah. Kurangnya pendidikan agama di sekolah bukan hanya menyebabkan tawuran antar pelajar, peredaran obat terlarang, bulying dan tindak pidana serius seperti penodongan di bis kota yang dilakukan anak berseragam sekolah, tapi lebih dari itu mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang rapuh; bila menjadi pekerja sulit dipercaya, bila menjadi pengusaha cenderung memonopoli harga dan bila menjadi birokrat senantiasa mencuri uang rakyat.

Penambahan jam pelajaran agama mungkin bisa menjadi solusi tapi apakah ada jaminan bahwa mereka akan menjadi lebih baik hanya dengan penambahan jam pelajaran agama?

Sebelum lebih jauh kita masuk ke dalam pembahasan jam pelajaran agama, mari sejenak kita melihat realita yang terjadi di lingkungan sekitar kita. Ambillah contoh kecil tentang kebersihan di sekolah-sekolah agama, baik pesantren salaf, modern atau madrasah. Para pengurus, pendidik dan pengasuh lembaga pendidikan agama sering kali mendengungkan kalimat sakti tentang kebersihan “an-nadzhofatu minal iman”, kebersihan itu sebagian dari iman. Sehingga kalimat sakti ini menyebar di segala penjuru pesantren dan madrasah, para santri-pelajar pun hapal di luar kepala. Bolehlah kita cek bersama bagaimana keadaan kamar mandi, toilet dan selokan di lingkungan pendidikan agama.

Sampah menumpuk di bawah tulisan jangan buang sampah sembarangan, kotoran mengering di samping pamplet ‘kebersihan sebagian dari iman’. Puntung rokok berserakan di kolong meja agen penyebar kalimat sakti “an-nadzofatu minal iman”.

Sebuah Pengalaman

Awal Agustus lalu atas kemurahan Allah saya berangkat ke Melbourne ibu kota negara bagian Victoria, Australia beserta rombongan dari Departemen Agama RI. Rombongan yang berjumlah sepuluh orang terdiri dari kepala sekolah dan wakil kepala sekolah terpilih setelah mengikuti program peningkatan wawasan kepala madrasah selama dua bulan di Malaysia, membawa misi belajar manajemen sekolah di sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta di negara bagian Victoria.

Selama empat hari pertama kami di tempatkan di hotel berbintang lima, dua blok dari university of Melbourne.  Selama empat hari tersebut kami mendapatkan pembekalan dari pihak departemen pendidikan Victoria dan University of Melbourne tentang system pendidikan di Victoria khususnya dan Australian pada umumnya.

Setelah empat hari di kota besar, kami dikirim ke sekolah-sekolah di pedesaan Victoria untuk melihat langsung proses pendidikan di Australia. Secara kwantitas sekolah Indonesia jauh lebih unggul, di pesantren Ummul Quro Al-Islami tempat saya mengajar pada tahun ini tercatat siswa Tsanawiyah dan Aliyah berjumlah 2567. Rata-rata jumlah siswa di sekolah-sekolah milik pemerintah Victoria tidak lebih dari seribu, setiap kelas maksimal berjumlah 25 siswa. Jika melihat kwalitas dan fasilitas, kita masih harus mengelus dada, mudah-mudahan di tahun-tahun yang akan datang sekolah di negara kita bisa bersaing dengan sekolah-sekolah di negara maju dengan lulusan yang memiliki kompetensi bisa diterima di universitas-universitas terkemuka dunia.

Saya tidak mau berpanjang lebar menceritakan kwalitas dan fasilitas sekolah di Australia karena akan menambah luka hati sebagai insan pendidikan di negara berkembang seperti Indonesia. Satu hal yang sangat menarik perhatian saya adalah keadaan kelas dan fasilitas sekolah yang rapih dan bersih. Selama berada di sekolah, keluar-masuk dari satu kelas ke kelas yang lain, berkeliling melihat fasilitas sekolah saya tidak mendapatkan coretan, baik di dinding, toilet, kelas bahkan di meja.

Sedih rasanya melihat kenyataan siswa yang tidak pernah mengenal dalil kebersihan, “an-nadzofatu minal iman” telah berhasil melaksanakan nilai dari dalil tersebut. Sampah menjadi barang langka di lingkungan mereka, pena tidak pernah salah mecoretkan tulisan dan bau pesing kamar mandi sangat asing.

Murid-murid yang telah berhasil melaksanakan nilai yang kecil ini dalam lingkungan sekolah mereka, kelak ketika tumbuh dewasa menjadi pekerja yang sangat menghargai waktu, menjadi pengusaha yang jujur menjalankan bisnisnya dan pejabat pemerintahan yang peduli terhadap rakyatnya.

Saya tidak berani mengungkapkan hal di atas bila tidak melihat dengan mata sendiri. Guru-guru di sekolah baik milik pemerintah atau swasta selalu datang sebelum muridnya, sekolah mulai jam sembilan, murid-murid datang sepuluh menit sebelumnya, dan guru datang jam setengah sembilan. Sebelum KBM dimulai mereka berkumpul di ruang guru bersama kepala sekolah, membicarakan segala hal menyangkut program pendidikan anak didik. Ketika berada di Melbeourne, beberapa kali keynote speaker menunggu kami, peserta briefing di ruang pertemuan Asian Education Foundation.

Pemerintah negara bagian Victoria dalam program peningkatan profesionalisme guru membagikan laptop kepada semua guru di semua jenjang pendidikan. Guru hanya membayar 8 dolar perminggu dan setelah tiga tahun dia bisa minta laptop baru. Pemerintah membiayai semua kebutuhan sekolah sehingga pihak pengelola sekolah tidak meminta biaya bulanan dari siswa.

Mrs. Anne Mirtschin, seorang guru di Hawkesdale P12 college yang juga seorang petani memiliki perkebunan bunga dan peternakan kambing. Rumahnya terpencil di antara padang rumput, tetangga terdekat dari rumahnya berjarak sekitar 10 KM. Satu hal yang sangat unik dari wanita setengah baya ini adalah cara dia menjual bunganya.

Setiap sore sepulang dari sekolah dia memetik bunga kemudian mengemasnya. Bunga hasil kemasan tersebut dibawa setiap pagi ke pinggir jalan raya sekitar 400 meter dari rumahnya. Dia membuat semacam tenda kecil untuk memamerkan daganganya dilengkapi dengan plang sederhana bertuliskan “flowers”. Tidak ada seorangpun yang menjaga dagangannya, dia hanya menyimpan daftar harga dan sebuah kotak dari kaleng untuk menyimpan uang.

Trust trade yang dia lakukan selama bertahun-tahun tersebut memberikan keuntungan yang lumayan. Saya sempat kaget mendengar cerita langsung dari Mrs. Anne tentang cara dia menjual bunga, jika cara tersebut dilaksanakan di koperasi sekolah-sekolah kita, saya tidak bisa menjamin kotak penyimpanan uang akan terisi tapi yang pasti seisi koperasi habis tak terkendali.

Pelajaran Nilai

Pak Burhanuddin, kepala MAN I Medan, salah seorang peserta pernah menanyakan perihal agama kepada seorang guru di sekolah pemerintah negara bagian Victoria. Dia mendapatkan jawaban bahwa bagi mereka agama bukan suatu hal yang urgen, beragama atau tidak selama anda berbuat baik maka itu tidak masalah. Ketika dikonfirmasi kepada Ms. Brynna Rafferty, staf Asian Education Foundation yang menjadi guide selama kami di Melbourne, ternyata hal itu benar adanya. Mayoritas penduduk di Victoria tidak menganggap agama sebagai suatu hal signifikan dalam hidup mereka.

Demi Allah saya tidak setuju dengan pernyataan tersebut, sebagai seorang muslim yang dari kecil dididik agama, saya selamanya akan menyatakan bahwa agama merupakan jantung kehidupan saya, sampai matipun saya akan mempertahankan agama.

Namun ada satu hal yang sangat mengusik batin saya, selama di Australia sana sampai datang kembali ke Indonesia saya masih bertanya-tanya “mengapa orang yang tidak peduli terhadap Tuhan lebih teratur hidupnya dibanding bangsa yang ber-Tuhan?”.

Saya selalu percaya bahwa manusia adalah produk pendidikan. Peradaban dibangun berdasarkan fondasi pendidikan, kemajuan dan kemakmuran bangsa juga ditopang oleh pendidikan bahkan kehancuran suatu negarapun disebabkan pendidikan yang tidak ter-urus di negara tersebut.

Bangsa Indonesia terkenal dengan bangsa yang bertuhan, hal ini tercermin dari ayat pertama Pancasila yang berbunyi “Ketuhanan yang maha esa”. Lebih hebatnya lagi mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, sampai sekarangpun masih tercatat sebagai populasi muslim terbesar di dunia. Janji Tuhan pasti, tidak pernah ada cerita di dalam ajaran agama manapun Tuhan yang mengingkari janjinya.

Sebagai seorang muslim, kita percaya bahwa Allah akan melimpahkan anugerahNYA yang paling istimewa di dunia bagi orang-orang beriman berupa “Baldatun Thoyyibatun wa Robbun Ghofur”. Jika melihat realita kita masih teramat jauh dari janji Allah, pasti ada sesuatu yang salah dalam pendidikan di negara kita.

Penambahan jam pelajaran Agama

Kembali lagi ke wacana di atas, bahwa kesemrawutan yang terjadi di Indonesia karena kurangnya pelajaran Agama di sekolah-sekolah milik pemerintah dan hal ini dapat diatasi dengan penambahan jam pelajaran agama. Secara pribadi saya masih sanksi, bahkan saya merasa kurang sutuju dengan penambahan jam pelajaran agama di sekolah negeri.

Pelajaran agama sudah banyak kita terima dari penceramah di media elektronik dan yang live di masjid atau lapangan pada saat perayaan hari-hari besar. Guru ngaji di lingkungan rumah selalu mengumandangkan kalaimat-kalimat sakral, kiyai di perkampungan sering mengadakan pengajian mingguan bahkan orang tua di rumah senantiasa mengingatkan pentingnya melaksanakan ajaran agama.

Bangsa Indonesia sudah sangat terbiasa mendapatkan pelajaran agama, tapi kenyataannya pencurian merajalela, pelacuran ada di mana-mana dan korupsi sudah menjadi budaya bangsa.

Pelajaran agama memang penting tapi bila pengajar pelajaran agama tidak bisa melaksanakan nilai yang terkandung dalam pelajaran tersebut maka tidak ada guna. Penambahan pelajaran agama bisa menjadi solusi tapi jika sepulang dari rumah anak mendapatkan orang tuanya mengabaikan nilai-nilai agama maka penambahan jam pelajaran agama akan sia-sia.

Tidak ada jaminan anak menjadi baik dengan menguasai banyak pelajaran agama, contohnya banyak orientalis yang menguasai pelajaran agama Islam tapi mereka tambah jahat dan sesat. Tidak ada jaminan bangsa Indonesia mengalami suasana “Baldatun Thoyyibatun wa Robbun Ghofur” dengan banyaknya lahir professor-profesor ilmu agama.

Kita harus belajar dari bangsa-bangsa yang telah mempraktekan nilai-nilai ketuhanan dalam kehidupan, meskipun mereka tidak mempedulikan keberadaaan Tuhan. Bukankan dalam Islam kita selalu diajarkan untuk bekerja keras, menghormati waktu, berbuat baik kepada sesama, menuntut ilmu dari lahir sampai liang lahat bahkan bila perlu ke negri China, bertanggung jawab terhadap diri, keluarga dan lingkungan…………………..

Sudahkah nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam di atas dan masih banyak lagi yang lainnya melekat dalam diri kita?. Jika belum maka bukan penambahan jam pelajaran agama yang harus kita gembar-gemborkan. Kita harus memaksimalkan pendidikan agama yang kita terima dengan melaksanakannya di kehidupan sehari-hari kita.

Jika bangsa tidak mempedulikan eksistensi Tuhan bisa melaksanakan nilai-nilai luhur ketuhanan mengapa kita tidak bisa?

Maret 10, 2010

Hari Tasyrik

Posted in Ensiklopedi pada 2:00 am oleh lazuardibirru

Hari tasyrik adalah hari dimana diharamkan untuk berpuasa, hari tasyrik bertepatan dengan tanggal 11,12,13 Dhzuhijjah. Pada hari-hari itu jamaah haji berada di Mina untuk melontar jamrah dan mabit. Pada hari-hari ini umat Islam masih diperbolehkan melakukan penyembelihan hewan Qurban.

Dalam suatu riwayat disebutkan :

عَنْ أَبِي مُرَّةَ مَوْلَى أُمِّ هَانِئٍ أَنَّهُ دَخَلَ مَعَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو عَلَى أَبِيهِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ ، فَقَرَّبَ إِلَيْهِمَا طَعَامًا ، فَقَالَ : كُلْ . قَالَ : إِنِّي صَائِمٌ . قَالَ عَمْرٌو : كُلْ ، فَهَذِهِ الأَيَّامُ الَّتِي كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُنَا بِفِطْرِهَا ، وَيَنْهَى عَنْ صِيَامِهَا . قَالَ مَالِكٌ : وَهِيَ أَيَّامُ التَّشْرِيقِ . صححه الألباني في صحيح أبي داود .

Dari Abi Murrah Maula (bekas budak) Umi Hani, Bahwa ia bersama Abdullah bin Amr datang kepada ayahnya Amru bin Ash, Maka disuguhkanlah kepada mereka berdua makanan. Ia (Amr bin Ash), “Makanlah”. Ia (Abdullah bin Amr) menjawab, “Aku sedang puasa”. Maka Amr bin Ash berkata, “Makanlah, karena hari ini adalah hari dimana Rasulullah shallallohu ‘alaihi wasallam memerintahkan kita untuk berbuka (makan) dan melarang dari berpuasa pada hari ini”. Malik berkata, “(yang dimaksud) Itulah hari-hari tasyriq”

(Dishohihkan Oleh Syeikh al-Albany dalam Shohih Sunnan Abi Daud)

اليوم الحادي عشر من ذي الحجة والثاني عشر والثالث عشر ، تسمى أيام التشريق

Hari 11, 12 dan 13 Dzulhijjah adalah Hari Tasyrik

Pada Hari ini pula Gema Takbiran masih dapat dilakukan, sebagimana hadist  dari Rasulullah SAW yang menegaskan dasar perintah untuk bertakbir di hari tasyrik.

Dari Jabir ra bahwa Rasulullah SAW bertakbir pada shalat fajar hari Arafah hingga shalat Ashar di hari terakhir tasyrik (13 Zulhijjah) yaitu setelah selesai shalat maktubah . (HR. Ad-Daruquthuny)

Dalam riwayat lainnya juga disebutkan :

Adalah Rasulullah SAW bila shalat shubuh pada hari Arafah mengahdap kepada para shahabat dan berkata,”Tetaplah di tempat kalian dan ucapkan (Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaaha illallah, Wallahu Akbar, Allahu Akbar Wa lillahilhamd). Maka beliau bertakbir sejak dari pagi hari Arahaf hingga shalat Ashar di akhir hari tasyrik setiap ba;da shalat). >

Maret 9, 2010

Kalender Hijriyah

Posted in Ensiklopedi pada 9:35 am oleh lazuardibirru

Muharram

Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam tahun Islam (Hijriah). Sebelum Rasulullah berhijrah dari Makkah ke Yathrib, kiraan bulan dibuat mengikut tahun Masehi. Hijrah Rasulullah memberi kesan besar kepada Islam sama ada dari sudut dakwah Rasulullah, ukhuwwah dan syiar Islam itu sendiri.
Pada asasnya, Muharam membawa maksud ‘diharamkan’ atau ‘dipantang’, yaitu Allah SWT melarang melakukan peperangan atau pertumpahan darah. Namun demikian larangan ini ditamatkan setelah pembukaan Makkah (Al Baqarah: 91). Sejak pemansuhan itu, umat Islam boleh melaksanakan tugas dan ibadat harian tanpa terikat lagi dengan larangan berkenaan.

Safar

Artinya kosong. Penamaan Safar karena pada bulan itu semua orang laki-laki Arab dahulu pergi meninggalkan rumah unuk merantau, berniaga dan berperang, sehingga pemukiman mereka kosong dari orang laki-laki.

Bulan Safar adalah bulan dari bulan sunnah. Nabi s.a.w menamakannya Safar al-Khair. Bulan Safar juga merupakan bulan di mana Allah menurukan Kemarahan dan Hukuman ke atas dunia. Banyak kaum yang terdahulu yang tidak percaya kepada Allah dan Rasul telah lenyap pada bulan ini. Syeikh Adnan Al Kabbani menahan diri dari keluar berjalan pada bulan ini; Syeikh Adnan menasihati agar kita semua tidak meninggalkan rumah melainkan benar-benar perlu. Telah di tetapkan untuk menjalankan amalan untuk perlindungan pada setiap hari di bulan Safar ini dari Kitab Al-Futuhat Al-Haqqaniyyah karangan Syeikh Adnan Al Kabbani.

Rabbiul Awal

Berasal dari kata rabi’ (menetap) dan awal (pertama). Maksudnya masa kembalinya kaum laki-laki yang telah   meninggalkan rumah atau merantau. Jadi awal menetapnya kaum laki-laki di rumah. Pada bulan Rabbiul Awal ini banyak peristiwa bersejarah bagi umat Islam, antara lain : Nabi Muhammad SAW lahir, diangkat menjadi Rasul, melakukan hijrah, dan wafat pada bulan ini juga.

Rabbiul Akhir

Bulan keempat adalah Rabbiul Akhir,  artinya masa menetapnya kaum laki-laki untuk terakhir atau penghabisan.

Jumadil Awal

Nama bulan kelima. Berasal dari kata jumadi (kering) dan awal (pertama). Penamaan Jumadil Awal, karena bulan ini merupakan awal musim kemarau, di mana mulai terjadi kekeringan.

Jumadil Akhir

Jumdil Akhir berarti, musim kemarau yang penghabisan.

Rajab

Artinya mulia. Penamaan Rajab, karena bangsa Arab tempo dulu sangat memuliakan bulan ini, antara lain dengan melarang berperang.

Sya’ban

Artinya berkelompok. Penamaan Sya’ban karena orang-orang Arab pada bulan ini lazimnya berkelompok mencari nafkah. Peristiwa penting bagi umat Islam yang terjadi pada bulan ini adalah perpindahan kiblat dari
Baitul Muqaddas ke Ka’bah (Baitullah).

Ramadhan

Artinya sangat panas. Bulan Ramadhan merupakan satu-satunya bulan yang tersebut dalam Al-Quran, Satu bulan yang memiliki keutamaan, kesucian, dan aneka keistimewaan. Hal itu dikarenakan peristiwa-penistiwa peting seperti: Allah menurunkan ayat-ayat Al-Quran pertama kali, ada malam Lailatul Qadar, yakni malam yang sangat tinggi nilainya, karena para malaikat turun untuk memberkati orang-orang beriman yang sedang
beribadah, bulan ini ditetapkan sebagai waktu ibadah puasa wajib, pada bulan ini kaurn muslimin dapat rnenaklukan kaum musyrik dalarn perang Badar Kubra dan pada bulan ini juga Nabi Muhammad saw berhasil
mengambil alih kota Mekah dan mengakhiri penyembahan berhala yang dilakukan oleh kaum musyrik.

Syawal

Syawal artinya, kebahagiaan. Maksudnya kembalinya manusia ke dalam fitrah (kesucian) karena usai menunaikan ibadah puasa dan membayar zakat serta saling bermaaf-maafan. Itulah yang mernbahagiakan.

Dzulqaidah

Berasal dari kata dzul (pemilik) dan qa’dah (duduk). Penamaan Dzulqaidah, karena bulan itu merupakan waktu istirahat bagi kaum laki-laki Arab dahulu. Mereka menikmatmnya dengan duduk-duduk di rumah.

Dzulhijjah

Artinya yang menunaikan haji. Penamaan Dzulhijjah, sebab pada bulan ini umat Islam sejak Nabi Adam as. menunaikan ibadah haji.

Maret 8, 2010

PENYEMBUHAN STRES & RASA TAKUT PASKA GEMPA PADANG 27 OKTOBER 2009 PSIKOLOG TIURMA ELIANA ( YAYASAN PULIH )

Posted in Uncategorized pada 1:58 am oleh lazuardibirru

Prosedur penyembuhan diri sendiri yang dijelaskan adalah untuk mengurangi rasa stres, takut dan masalah mental emosional lainnya. Ini tidak ditujukan sebagai terapi penyakit tertentu, baik fisik maupun mental, atau sebagai pengganti terapi medis atau psikologis profesional.

SESEORANG BISA DIKATAKAN MENGALAMI TRAUMA

Pengertian umum Trauma sendiri adalah jika seseorang mengalami kejadian luar biasa, yang tidak bisa hilang-hilang sampai kejadian itu menghantui mereka dikemudian hari, itu yang disebut dengan trauma.  Dalam kasus musibah gempa bumi yang menimpa Padang, Sumatera Barat itu belum bisa dikatakan korbannya mengalami Trauma, dikarenakan korban masih dalam tahap stres. Dalam kejadian yang terjadi di Padang, Sumatera Barat adalah korban yang masih kaget akan peristiwa yang membuat harta benda mereka bahkan orang yang tekasihi meninggalkannya untuk selamanya, seperti rumahnya hancur, sekolahnya hancur yang terbiasa mereka bisa tinggal atau belajar dengan nyaman, sekarang mereka harus tidur dan belajar di tenda-tenda darurat, sewajarnya mereka belum siap dengan perubahan yang biasanya lancar dalam kegiatannya sehari-hari seperti tidur, ke sekolah, tiba-tiba terjadi gempa yang merubah rutinitas mereka, menjadi tidurnya tidak nyaman, dan ke sekolah menjadi takut mungkin apa yang di alaminya seperti orang tuanya meninggal, anggota keluarganya ada yang hilang akibat gempa, hal-hal yang sehari-hari itu yang bisa menjadi stres.

LEBIH TEPATNYA STRES BUKAN TRAUMA

Mengapa belum bisa dikatakan trauma, seperti contoh kita yang berada di Jakarta, seseorang yang sudah siap untuk pergi ke kantor yang biasanya lancar lalu tiba-tiba ban motor atau mobilnya bocor nah, kejadian seperti itu yang dikatakan stres, juga korban-korban yang ada di Sumbar, dalam masa-masa sekarang ini korban masih dalam tahap stres karena masih dalam jangka waktu singkat yaitu kurang dari 6 Bulan. Dan apabila setelah 6 bulan dan mencapai 1 tahun, dia masih takut, seperti contoh takut dengan daun yang goyang, gelas yang goyang dan berdampak dia menjadi ketakutan yang berlebih itu bisa dikatakan Trauma, dan apabila kejadian itu berlangsung lebih dari 6 bulan harus di konsultasikan ke orang-orang yang lebih mengerti seperti psikolog.

SESEORANG YANG TRAUMA AKIBAT SESUATU MEMILIKI CIRI-CIRI

Ciri-ciri setiap orang yang mengalami trauma itu berbeda-beda, dan juga cara mengadapi seseorang yang mengalami trauma pun berbeda satu dengan yang lain. Seperti yang sudah pernah terjadi contohnya di Aceh yaitu musibah bencana alam Tsunami kasusnya adalah korban yang sudah mengalami kejadian yang membuat dia takut, cemas khawatir, semua itu mengakibatkan mereka masih takut untuk beraktifitas kembali seperti, melaut, dan yang berhubungan langsung dengan laut atau pantai. Ciri-ciri lebih jelasnya jika korban sudah dalam tahap ketakutan yang berlebihan seperti melihat sesuatu yang bergoyang-goyang lalu lari sekencang-kencangnya semua itu terjadi apabila korban menganggap sesuatu itu hal yang sama dengan kejadian tsunami atau gempa.

METODE TERAPI

Biasanya apabila masih stres seperti saat ini, bisa di dekati dengan pendekatan konseling misalnya murid ke guru, masyarakat di buat seperti komunitasnya seperti support group, tolong menolong antar sesama. Tetapi ketika orang atau guru sudah tidak bisa menangani muridnya, sebaiknya di berikan ke ahlinya seperti psikiater, tokoh agama yang orang itu percaya untuk mencurahkan segala rasa yang orang itu alami.

PROGRAM LAZUARDI BIRRU DAN YAYASAN PULIH

Karena Lazuardi Birru memiliki program pendek hanya 2 minggu dan sayangnya PULIH baru hadir 1 minggu setelahnya, jadi dengan semangat yang tinggi kami memberikan program seko udukasi ke pihak pengajar khususnya guru, manfaaat dari seko edukasi sendiri adalah agar guru-guru dapat membantu konseling ke anak murid-murid nya, dan juga memberikan sesi support edukasi dan sesi curhat. Serta pembekalan guru dan relawan agar bisa menguatkan dirinya terlebih dahulu baru nantinya dia bisa menolong murid atau masyarakat yang ditanganinya, jadi bentuknya memberikan materi kepada guru-guru dan relawan agar bisa menjadi konselor.

Tujuan kami memberikan seko for aid karena pada kenyataannya guru-guru juga mengalami bencana yang sama yang dialami murid-muridnya. Ketika guru tersebut kembali mengajar ke sekolah dia akan menjadi tumpuan murid-muridnya, dia juga akan menjadi tempat curhat murid-muridnya. Bedanya jika guru-guru tersebut di berikan pemantapan dan bekal dalam memberikan konseling kepada para muridnya, di akan lebih menguatkan dirinya terlebih dahulu baru nanti dia membantu murid-muridnya.

TIPS BAGAIMANA CARA MENGADAPI STRES DALAM BENCANA ALAM

Seperti yang sudah di lakukan Lazuardi Birru yang bekerja sama dengan Pulih itu memang, memberikan seko edukasi kepada guru-gurunya diharapkan ketika nanti terjadi gempa susulan, karena goncangan kecil itu masih ada, di dalam konseling juga akan diberitahukan kepada guru-guru bagaimana cara-cara menangani anak, jadi tipsnya guru-guru harus lebih tenang dalam menghadapi murid-muridnya, jadi apabila terjadi gempa lagi muridnya tau, mereka harus kemana.

KESAN APA YANG DI DAPAT SETELAH BERSAMA-SAMA LAZUARDI BIRRU DALAM KEGIATAN SOSIAL KEMANUSIAAN YANG DI BUAT KHUSUS UNTUK SAUDARA-SAUDARA KITA YANG MENGALAMI BENCANA ALAM GEMPA BUMI DI PADANG, SUMBAR

Sesampainya di Padang, Sumatera Barat, kami langsung bertemu dengan para relawan, sejujurnya kami merasa amat senang karena teman-teman relawan Lazuardi Birru yang juga tergabung dalam tim Trauma Healing sangat kooperatif dan mudah untuk di ajak bekerjasama terutama dalam melakukan kegiatan seperti permainan-permainan yang disukai anak-anak. Jika ada pesan yang mungkin dapat membangun dari pihak Lazuardi Birru sendiri mungkin dari kemantapan relawan untuk lebih dibekali PFA serta dipastikan lokasi yang dituju seperti apa, agar pada saat relawan-relawan datang penanganan bantuannya lebih cepat lagi, dan supaya tidak terkesan terburu-buru.

Maret 3, 2010

Kontak

Posted in Tentang Birru pada 10:43 am oleh lazuardibirru

Kesekretariatan Yayasan Lazuardi Birru:
Gedung Menara Karya Lantai 28
Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 1-2
Jakarta 12950
Telp.: 021 32751727
Email:

lazuardi.birru@yahoo.com
damai@lazuardi-birru.org
lazuardi.birru@gmail.com
Facebook: lazuardi.birru

Website:

http://www.lazuardi-birru.com

nugroho.wahyujatmiko@lazuardi-birru.or.id

dhyah.madya@lazuardi-birru.or.id

Pengurus Organisasi

Posted in Tentang Birru pada 10:41 am oleh lazuardibirru

Nugroho Wahyujatmiko, S.H., S.Sos, M.M. – Ketua Umum
Meraih gelar Sarjana Hukum (S.H.) dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia (2000); gelar Sarjana Sosial (S.Sos.) dari Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Indonesia, dengan penjurusan Public Relation; Magister Manajemen (M.M.) dari Prasetya Mulya Business School (2005), selain itu pernah terlibat dalam ASEAN Law Student Association (ALSA), pernah menjabat sebagai Relation Manager dan Asst. Vice President ALSA Regional. Hingga saat ini terdaftar sebagai Advokat pada Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI).

Dyah Madya Ruth S.N, S.H., M.Kn. – Ketua
Meraih gelar Sarjana Hukum (S.H) dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia (1999). Selain itu meraih gelar Magister Kenotariatan dari Fakultas Hukum Universitas Indoesia (2002). Pernah bergabung di Lembaga Bantuan Hukum Jakarta (LBH Jakarta), dan berperan aktif dalam berbagai advokasi untuk isu-isu lingkungan, sosial dan politik, serta perburuhan. Hingga saat ini berprofesi sebagai Notaris dan PPAT.

Sekretaris

Rosita Erdiyani

Bendahara

Dita Fidiani

Program Manager

Ahmad Crusade Giri Brata
M. Nurul Yaqin
FurQan Qurthubi
Miptah A. Romli

Program Kerja

Posted in Tentang Birru pada 10:39 am oleh lazuardibirru

Program Kerja 2009
Aksi Bahana Perdamaian di Tugu Proklamasi Menteng untuk menentang kekerasan bekerjasama dengan (beberapa LSM di Indonesia)
Aksi konser damai opera musik untuk Indonesia

Membuat acara Nuzulul Qur’an Fresh & Fun with Lazuardi Birru & Riska bekerja sama dengan Remaja Islam Sunda Kelapa pada bulan Ramadhan segmentasi acara ini adalah remaja muslim sejabodetabek

Pembuatan dan penyebaran komik Penyesalan Sang Teroris: Ali Imron

Semangat bangkit kembali untuk Sumatera Barat

Focus Group Discussion mengenai gaya hidup generasi muda di Jabodetabek dan Surakarta

Program Kerja 2010

Research Nasional mengenai program radikalisasi, terorisme dan deradikalisasi;

Pembuatan website Lazuardi Birru;

Symposium Nasional;

Pembuatan dan distribusi komik Penyesalan Sang Teroris: Nashir Abas;

Jambore nasional;

Debat nasional;

Memperingati Nuzulul Qur’an bekerjasama dengan remaja mesjid dan pelajar di wilayah Jawa Barat;

Pembuatan  dan distribusi buku “Antum bertanya, Ustaz menjawab”;

Pembuatan film dokumenter tentang radikalisasi dan deradikalisasi

Distribusi lembar Jumat ke mesjid-mesjid;

Kunjungan ke sekolah-sekolah dan pondok pesantren untuk pendekatan kepada generasi muda sesuai visi dan misi yayasan;
Pembinaan mantan teroris;

Program beasiswa untuk generasi muda

Visi Misi

Posted in Tentang Birru pada 10:34 am oleh lazuardibirru

Membangun Indonesia damai ber-bhinneka terbebas dari gerakan radikal.
Lazuardi Birru mempunyai aktivitas di bidang sosial yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat dan mengemban misi sebagai berikut:
Menjalankan  kegiatan-kegiatan yang dapat merangsang dan mendorong anggota masyarakat untuk dapat berpikir kritis dan logis sehingga memiliki kemampuan untuk  menolak dan tidak melibatkan diri dalam berbagai bentuk perilaku kekerasan dan radikal;
Melakukan berbagai kegiatan yang memberikan pemahaman kepada anggota masyarakat bahwa setiap agama dan budaya selalu mengajarkan kehidupan damai dan tentram serta pentingnya menjaga hubungan yang serasi antar sesama   manusia;
Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang dapat menyadarkan  masyarakat  untuk meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan  di bidang hukum, sosial, kemanusiaan, agama dan budaya yang mengutamakan toleransi antara multi etnis, multi kultural dan antar umat beragama;
Melakukan kajian, penelitian, diskusi, seminar mengenai tindak kekerasan dan radikal termasuk dan tidak terbatas pada  melakukan pengkajian terhadap efektivitas dan efisiensi  pemberlakuan perundang-undangan yang berlaku dan  berkaitan dengan tindak kekerasan dan radikal;
Memberikan masukan dan informasi yang bermanfaat jika dianggap baik dan perlu, baik diminta atau tidak kepada   instansi yang terkait dengan pencegahan dan penanggulang  tindak kekerasan dan radikal;
Menghimpun masyarakat pemerhati, peneliti dan peduli akan permasalahan sosial sehubungan dengan adanya tindak kekerasan dan radikal untuk secara bersama-sama  memberikan sumbangsih terhadap upaya pencegahan dan  penanggulangan tindak kekerasan dan radikal;
Mempublikasikan berbagai hasil penelitian, diskusi dan seminar mengenai  permasalahan maupun solusi terkait dengan tindak kekerasan dan radikal dalam berbagai media;
Turut serta membantu pemerintah untuk memasyarakatkan undang-undang maupun peraturan yang berkaitan dengan pencegahan dan penanggulanan tindak kekerasan dan radikal.

Latar belakang

Posted in Tentang Birru pada 10:28 am oleh lazuardibirru

Bangsa Indonesia telah mengalami penderitaan akibat berbagai aksi pemboman yang  menelan korban jiwa, menciptakan kerugian materi,  yang tidak saja mampu meluluh- antahkan gedung  tapi juga merontokan rasa aman  dan tentram dalam diri anak bangsa.
Berbagai Permasalahan yang diasumsikan   sebagai pemicu gerakan radikal seperti: kemiskinan, rendahnya kualitas pendidikan yang menciptakan generasi dengan pola pikir yang sempit, apatisme terhadap pembangunan, kurangnya kesadaran berpolitik, pencarian jati diri, keterasingan dan penyelewengan   terhadap ajaran agama. Disamping itu ada pula propaganda dan  publikasi yang begitu gencar melalui berbagai kegiatan dan perkumpulan berkedok keagamaan dan maraknya   media bermuatan paham radikal seperti: tabloid, pamflet, buku, majalah dan situs internet.
Melihat peliknya fenomena ini, Lazuardi Birru dengan segala keterbatasannya tergerak untuk turut menciptakan masyarakat ber-bhinneka  yang harmonis, hidup aman, tentram dan damai. Lazuardi Birru merupakan  organisasi sosial, non profit dan independen, tidak terafiliasi dengan partai politik manapun. Lazuardi Birru lebih memfokuskan diri untuk melaksanakan kampanye sosial agar generasi muda menghargai hakekat perdamaian, menjauhi kekerasan dan menghindari arus  gerakan radikal melalui  berbagai program preventif dan edukatif.

Recovery Padang Paska Gempa

Posted in Uncategorized pada 9:58 am oleh lazuardibirru

Oleh ;  Walikota Padang, Drs. H Fauzi Bahar, MSi serta

Ketua Umum LSM Lazuardi Birru, Nugroho Wahyujatmiko, S.H.,S.Sos.,M.M.

Bencana alam gempa bumi di Kota Padang dengan kekuatan 7,6 skala richter pada hari rabu tanggal 30 September 2009 pukul 17.16 WIB telah mengakibatkan runtuhnya ratusan bangunan sekolah dan rumah ibadah.

Setelah 1 (satu) minggu melakukan evakuasi dan penyelamatan korban, maka saat ini kami mulai memasuki tahapan rekonstruksi atau membangun kembali gedung-gedung sekolah dan rumah ibadah.

Kami berupaya membangkitkan kembali semangat Warga Kota, nelayan-nelayan kembali melaut, petani kembali ke sawah dan kebunnya, para pedagang kembali ke pasar untuk memulai aktivitas ekonomi.

Bapak Walikota Padang yaitu, Drs. H Fauzi Bahar, MSi dan Ketua Umum Lazuardi Birru Nugroho Wahyujatmiko, S.H.,S.Sos.,M.M. Berkesempatan bertemu dan berbincang secara langsung di station televisi Jak-tv dalam acara Talk-show yang bertema Recovery Padang Paska Gempa di Sumatra Barat. Acara yang di pandu langsung oleh Presenter sekaligus penyiar radio, Kemal dan Ade Herlina dalam dialog yang berdurasi 60 menit tersebut membahas semua hal yang berhubungan erat mengenai paska gempa bumi di Padang, Sumatera Barat.

Melalui Lazuardi Birru khususnya Fauzi Bahar menyampaikan kondisi serta harapannya untuk dapat memberikan peran serta, masyarakat umum seluruh Indonesia agar tetap peduli dan menyadari bahwa pendidikan bagi generasi muda sangatlah penting, untuk itulah Fauzi Bahar menjelaskan mengenai program kerja yang akan di buat demi membangun kebangkitan kota Padang sebagai Kota Pendidikan.

Gempa yang  telah menghancurkan 95% bangunan sekolah dan rumah ibadah, Walikota Padang Fauzi Bahar  membuat rancangan pendidikan bagi kota Padang Dengan menyebutkan program kerja ini sebagai Program Solidaritas Cinta Padang. Fauzi Bahar sangat bersemangat untuk membangun kembali kota padang khususnya rekonstruksi dan modernisasi. Untuk itu Fauzi Bahar membuka secara umum bantuan bagi masyarakat luas seluruh Indonesia bahkan mancanegara untuk dapat memberi peran sertanya bagi kota padang  khususnya dalam membangun kembali pendidikan di Kota Padang.

Bagaimanakah program atau konsep yang diberikan walikota padang bagi pendidikan kota Padang?

Sebuah konsep pendirian kelas bagi sekolah-sekolah rusak parah, sebagaimana yang kita tau bahwa kelas yang menjadi sarana belajar mengajar di sekolah sangatlah penting bagi anak-anak yang 99% melakukan kegiatannya di kelas.

Dengan konsep yang cukup kreatif dan inovatif selaku Walikota Padang, Fauzi Bahar membuat konsep bagi orang-orang sukses agar dapat menyumbangkan sekaligus mengabdikan diri mereka sebagai seseorang yang sangat peduli bagi kelangsungan pendidikan di Indonesia.

Dari data yang sudah kami terima, ujar Bapak Walikota Fauzi Bahar, untuk sarana dan prasarana pendidikan yang rusak kami membutuhkan uluran tangan dari 673 Donatur untuk membangun kembali 673 ruangan lokal/kelas yang rusak, dengan biaya untuk 1 (satu) ruangan kelas/lokal sebagai berikut :

  1. Ruangan              : 5 M x 15 M = 75 M x                                                                      = Rp. 150.000.000,-

Kelas/Lokal         @ Rp.2.000.000,-

  1. Kursi&Meja        : 40 set x @ Rp. 5.00.000,-                                             = Rp.    20.000.000,-

Biaya 1 Ruangan Kelas/Lokal = Rp. 170.000.000,-

Semua itu dengan keistimewaan bahwa setiap kelas yang kita sumbangkan tersebut baik atas nama perorangan ataupun nama organisasi, dapat diabadikan dengan menamakan setiap kelas yang anda sumbangkan sebagai kelas sesuai dengan nama yang diinginkan.

Sebagai contoh Lazuardi Birru manyumbangkan 1 kelas untuk satu sekolah yang rusak parah akibat gempa yang berlokasi di satu desa yang berada di Padang.

Sehingga pada saat kelas tersebut telah dapat beroperasi kembali sebagaimana mestinya, sebutan bagi kelas tersebut secara otomatis menjadi kelas yang bernama kelasa Lazuardi Birru. Semua itu berjalan selama sekolah itu berdiri tegak, demi kelangsungan belajar anak-anak generasi muda Indonesia.

Begitu besar harapan kami untuk terus bersemangat membangun  Kota Padang sebagai Kota Pendidikan yang terus menyumbangkan anak bangsanya dalam membangun Negara Indonesia sebagai Negara yang berbudi luhur dan masyur sebagai bangsa yang kaya dan dapat terus di hargai oleh Negara lain.

Harapan tulus kami lontarkan agar segala sesuatu yang menjadi dampak positif bagi kebangkitan khususnya kota Padang adalah kebaikan bagi semua rakyat Indonesia.

Semua partisipasi seluruh rakyat Indonesia sangatlah diharapkan, untuk itu kerja sama dan sumbangsihnya dapat dikirimkan kepada kami melalui Nomor Rekening Bank-Bank berikut ini :

  1. Bank BCA Nomor Rekening                                         :                                               1630388399
  2. Bank OCBC NISP Nomor Rekening                            :                                               34081002142-8
  3. Bank Mandiri Nomor Rekening                                  :                                               111.0005513748
  4. Bank Nagari BPD Sumbar Nomor Rekening           :                                               1001.02.10.12194.5

Keempat nomor rekening tersebut, atas nama                  :                                               Gempa Padang

Informasi bantuan tersebut dapat dikomunikasikan melalui nomor telepon +628126630000

Semangat untuk bangkit kembali Kota Padang.

Laman sebelumnya · Laman berikutnya